Panduan Penilaian untuk sekolah menengah atas 2015/2016
Mulai tahun pelajaran
2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum 2013 yang
diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA,kurikulum ini mula-mula dilaksanakan di kelas X
pada 1.270 SMA yang tersebar di 295 kabupaten/kota pada 34 provinsi. Kurikulum
2013 menerapkan
pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi.Hal ini berimplikasi
pada pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan,dan
keterampilan, yang
dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek,
dan portofolio.
Berikut
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
- Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment oflearning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
- Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan siswa melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
- Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4)
- Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa, baik yang formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil siswa lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
- Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
- Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pada kenyataannya penilaian
sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum terlaksana sebagaimana diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi (monev) yang dilakukan di sekolah-sekolah pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan
utama dalam implementasi Kurikulum
2013 adalah pada penilaian hasil belajar siswa. Berikut
beberapa permasalahan yang dihadapai sebagian besar guru yang menyatakan bahwa:
- Penilaian Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) merupakan hal yang sulit dilakukan, karena untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) tiap siswa harus dinilai menggunakan berbagai teknik (observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman).
- Pada penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan masih banyak guru yang belum terbiasa menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti portofolio dan proyek.
- Mengalami kesulitan dalam penilaian menggunakan angka pada skala 1-4 termasuk masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar (contoh nilai 2,31) dari suatu MP pada skala 1-4.
- Pelaporan hasil belajar (rapor) Kurikulum 2013 secara konvensional memerlukan tenaga, waktu dan kertas yang banyak. Sedangkan penerapan e-rapor masih sulit dilakukan.
Memperhatikan
kenyataan di sekolah seperti tersebut di atas dan sebagai salah satu upaya
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah melalui direktorat teknis terkait menyusun Panduan Penilaian.
Salah satu panduan tersebut adalah Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Panduan Penilaian untuk SMA disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, bersama Pusat Penilaian
Pendidikan (Puspendik) dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Diharapkan
panduan ini dapat memfasilitasi guru dan sekolah untuk mengantarkan siswa
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Perlu diketahui juga bahwa semua format dan instrumen yang
disajikan dalam panduan ini merupakan contoh. Guru hendaknya dapat mengembangkan
format dan instrumen penilaian sesuai kebutuhan.silahkan di dwonload
Panduan Penilaian untuk sekolah menengah atas 2015/2016
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Isi Komentar Anda